Sejarah Perkembangan TIK dalam
Pendidikan Indonesia
Sebelum
teknologi ditemukan, manusia melakukan komunikasi dengan secara langsung
(bertatap muka) dengan orang yang sedang diajak untuk berkomunikasi. Sehingga
jika ingin mengirim pesan atau berkomunikasi dengan seseorang yang jaraknya
jauh, terpaksa harus dilakukan dengan perjalanan yang dapat memakan waktu
berhari-hari, berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan. Sebenarnya, sebelum
manusia menemukan teknologi yang canggih seperti sekarang ini, mereka sudah
mulai menciptakan dan menggunakan alat-alat komunikasi. Namun, alat yang
digunakan masih sangat sederhana dan masih terbatas pada alat-alat komunikasi
yang menghasilkan bunyi dan isyarat. Misalnya, gendang,
terompet, dan tanduk binatang , rambu dari batu atau isyarat asap. Alat-alat tersebut
dibunyikan sebagi tanda agar orang berkumpul atau memberitahukan adanya suatu
bahaya. Bahkan nenek moyang bangsa kita juga telah mempunyai alat komunikasi
yang menghasilkan bunyi, yaitu sekarang dikenal dengan nama kentongan. Bahkan sampai
sekarang, kentongan masih digunakan oleh orang-orang yang hidup di pedesaan.
Selain itu, simbol atau sandi juga dijadikan untuk menyampaikan berita atau
sebagai petunjuk.
Teknologi mulai diterapkan dalam pendidikan karena
pandangan, bahwa science dapat meningkatkan kualitas hidup manusia. Berbagai
macam produk teknologi yang dapat dimanfaatkan dalam pembelajaran. Meningkatnya
kecenderungan banyak orang terhadap teknologi informasi dan komunikasi terkait
langsung dengan meningkatnya tahap literasi komputer, literasi informasi dan
juga meningkatnya kesejahteraan masyarakat. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan berkembang melalui tiga tahap, yaitu tahap pertama
penggunaan audio visual aid (AVA). Penggunaan Audio Visual Aid yaitu, alat
bantu berbentuk audio (memanfaatkan pendengaran) dan Visual (memanfaatkan
penglihatan) di kelas untuk menyampaikan materi pembelajaran. Selain itu juga
agar peserta didik mengembangkan kemampuan berpikirnya. Tahap kedua, penggunaan
materi-materi berprogram. Penggunaan pembelajaran merupakan materi pembelajaran
yang diambil dari subject matter. Materi pembelajaran ini dipecah ke dalam unit
kecil, selanjutnya diprogram sesuai dengan perangkat yang digunakan. Tahap
ketiga, penggunaan komputer dalam pendidikan. Peningkatan produktivitas dapat
dicapai melalui penggunaan teknologi. Perkembangan teknologi. Perkembangan
teknologi telah mengubah masyarakat dari industri menjadi informasi, ditandai
dengan tumbuh dan berkembangnya masyarakat berpendidikan berbasis teknologi
informasi atau komputer baik dari segi software (perangkat lunak) maupun
hardware (perangkat keras).
Pendidikan pada awalnya menggunakan papan tulis
dalam menjalankan proses pembelajaran. Selain itu dengan adanya mesin cetak, dalam
bidang pendidikan menggunakan buku pelajaran. Buku pelajaran digunakan sejak
manusia pandai membaca dan menulis. Kemudian, ditemukan film. Banyak
sekolah-sekolah yang menggunakan film sebagai media pembelajaran. Perkembangan
teknologi semakin maju dan akhirnya muncul tape recorder yang juga dimanfaatkan
dalam pendidikan.
Program
teknologi pendidikan di Indonesia dapat dikatakan berawal pada tahun 1952, pada
saat Jawatan Pendidikan Masyarakat dari kantornya di Jalan Cilacap yang menyelenggrakan
siaran radio pengajaran kepada para pelajar pejuang. Sistem teknnologi
informasi dan komunikasi untuk pendidikan, telah berkembang dengan pengalaman
yang panjang dan banyak pelajaran, namun tidak banyak berperan dalam program
penyetaraan guru. Pada tahun 1971, penyetaraan guru tidak menggunakan media
teknologi yaitu dengan radio dan televisi. Dengan begitu tidak akan membuang
banyak waktu, tenaga dan uang. Sekitar tahun 1980-an, disarankan untuk
menggunakan siaran radio dan televisi dalam pendidikan. Terutama dalam jangka
pendek, siaran tersebut akan sangat bermanfaat jika digunakan untuk Kurikulum
1994. Tahun 1952 muncul gagasan tentang
pertelevisian, namun pada tahun 1962 gagasan tersebut baru dapat diwujudkan
dengan munculnya sebuah stasiun televisi yaitu TVRI di Indonesia. Pemerintah
pada waktu itu juga mempunyai tekad untuk mengentaskan kemiskinan. Oleh karena
itu alangkah baiknya jika siaran radio dan televisi diprioritaskan penggunaannya
untuk siswa-siswi SMP Terbuka, dan bukan untuk memperkaya sekolah regular.
Di
Indonesia, pemerintah membuat stasiun relay SKSD (Sistem Komunikasi Satelit
Domestik) yang terletak di Cibinong, Bogor, Jawa Barat. Dulu dikenal dengan
nama SKSD Palapa sesuai dengan nama satelit komunikasi yang digunakan Satelit
yang sekarang digunakan adalah Telkom 2 yang diluncurkan ke angkasa pada tahun
2005. Satelit Komunikasi Telkom 2 yang memiliki kemampuan lebih baik dari
satelit sebelumnya. Sejak tahun 1968, Telkom sudah meluncurkan delapan satelit,
yaitu, Palapa A1, Palapa A2, Palapa B1, Palapa B2, Palapa B2P, Palapa B2R,
Palapa B4 dan Telkom 1.
Tumbuhnya
sistem instruksional yang inovatif dimulai pada tahun 1972 dengan dirintasnya
SD Pamong yang menggunakan media cetak berisi bahan belajar terprogram. Tahun
1978, lahir sistem pembelajaran terbuka dalam bentuk SMP Terbuka. Enam tahun
kemudian muncul sistem pembelajaran jarak jauh dalam bentuk Universitas
Terbuka. Tahun 1993 dibentuk organisasi Jaringan Sistem Belajar Jarak Jauh
Indonesia.
Penggunaan
teknologi informasi dan komunikasi pada bidang pendidikan pada tahun 1972
dirintis dengan penggunaan siaran radio untuk penataran guru. Pada tahun 1976
mulai direncanakan pembangunan satelit komunikasi untuk keperluan pendidikan
yang kemudian terlaksana dalam bentuk SISDIKSAT (Sistem Pendidikan melalui
Satelit) dan TELENET yang dilaksanakan oleh Telkom. Selain itu juga
direncanakan IDE-Net (Indonesia Distance Education Network). Kebijakan dan program
pengembangan serta pemanfaatan teknologi dalam pendidikan di Indonesia
sebenarnya sudah direncanakan pada awal PELITA I, yaitu dengan ditentukannya
penggunaan media radio dan televisi untuk meningkatkan mutu pendidikan dasar.
Pedoman dan pengarahan telah ditetapkan oleh MPR dalam GBHN 1988 dan 1993 serta
UU No.2 Tahun 1989. Ketetapan Nomor II/MPR/1988 tentang Garis Besar Haluan
Negara menentukan media pembelajaran.
Radio
yang merupakan teknologi yang digunakan untuk pengiriman informasi berupa
sinyal dengan cara modulasi dan gelombang elektromagnetik. Pada penyiaran radio
dikenal dua gelombang penyiaran yaitu penyiaran radio AM, yang mengirimkan
audio (suara) pada frekuensi
tengah/medium frequency, yaitu
0,300MHz – 3MHz serta penyiaran radio FM yang mengirimkan audio (suara) pada
frekuensi tinggi/very high frequency, yaitu VHF: 30 MHz – 300 MHz (Firman
Sujadi.2008:15).Radio juga berperan penting dalam pendidikan. Karena sebelum
akhir tahun 1990-an, pendidikan di Indoensia masih menikmati hubungan kerjasama
dengan RRI (Radio Republik Indonesia) serta radio swasta lainnya.
Program-program siaran radio pendidikan dengan lancar menyajikan siaran yang
berhubungan dengan pendidikan di berbagai tempat di tanah air Indonesia. Namun,
seiring dengan berjalannya waktu, banyak stasiun radio yang sudah tidak mau
menyiarkan program-program pendidikan dari Departemen Pendidikan tanpa imbalan
finansial.
Hal
serupa juga terjadi pada siaran televisi. Televisi merupakan alat penangkap
siaran bergambar. TVRI (Televisi Republik Indonesia) merupakan salah satu
stasiun televisi pertama yang memberikan jam-jam tengah malam untuk siaran
pendidikan Universitas Terbuka. TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) yang sejak
berdirinya tahun 1991 bekerjasama dengan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
secara perlahan melepaskan kerjasamanya dengan alasan keuangan. Hak monopoli
siaran nasional yang diberikan pemerintah ke TPI akhirnya gugur setelah RCTI
(Rajawali Citra Televisi Indonesia) dan SCTV (Surya Citra Televisi) juga
diperbolehkan siaran nasional. Program-program STVPS (Siaran Televisi
Pendidikan Sekolah) yang semula secara teratur disiarkan setiap harinya secara
berangsur-angsur dikurangi jamnya dan akhirnya dihentikan sama sekali. Nama TPI
sudah tidak lagi diartikan Televisi Pendidikan Indonesia tetapi dipakai sebagai
nama dagang stasiun tersebut.
Pada
tahun 1996 atas dasar kesepakatan yang ditandatangani bersama Indovision
memberikan saru saluran khusus di satelitnya kepada Departemen Pendidikan dan
Kebudayaan untuk menyiarkan program-program pendidikan dan kebudayaan. Yayasan
Cakra Winaya Budaya telah dibentuk untuk menangani masalah saluran khusus
pendidikan dan kebudayaan tersebut. Program dan siaran percobaan telah
dipersiapkan. Namun tidak adanya dukungan kebijakan pendayagunaan teknologi
untuk pendidikan rencana tersebut hanya sebatas impian saja. Indonesia telah
memiliki pengalaman yang berharga dalam pendayagunaan radio dan televisi untuk
pendidikan. Namun, perkembangan teknologi informasi dan komunikasi untuk
pendidikan yang semakin pesat, maka penggunaan radio dan televisi sudah semakin
hilang dan beralih pada penggunaan komputer.
Istilah
teknologi informasi dan informasi diawali dengan perkembangan komputer. Teknologi
Informasi dan Komunikasi (TIK) dalam bahasa Inggris disebut ICT (Information
and Communication Technology) merupakan teknologi yang berhubungan dengan
pengambilan, pengumpulan, pengolahan, penyimpanan, penyebaran dan penyajian
informasi yang mencakup semua perangkat keras dan perangkat lunak. Kemajuan
yang pesat dalam bidang elektronika dan optoelektronika menyebabkan kemampuan komputer
maju pesat dan cepat usang mengikuti hukum Moore bahwa kemampuan chip komputer akan
menjadi dua kali lipat setiap tahunnya, perangkat lunak semakin canggih, dan
batas maya (virtual) tidak akan pernah tercapai.
Sebagai
perangkat utama dalam teknologi informasi dan teknologi, komputer telah
mengalami berbagai perkembangan sebagai sebuah evolusi. Evolusi komputer meliputi,
generasi pertama, teknologi lampu tabung/ tabung hampa (vacuum tube) sebagai
komponen elektronik utama. Masih lambat, memerlukan ruangan besar, dan memerlukan
pendingin yang kuat karena panas yang ditimbulkan oleh lampu tabung tersebut,
single processing dan memiliki memori yang sangat kecil dibandingkan dengan
ukuran fisiknya. Generasi kedua, teknologi semi-konduktor berupa transistor
yang ukurannya jauh lebih kecil dibanding dengan tabung hampa. Jauh lebih baik
dibanding teknologi lampu tabung. Ukurannya lebih kecil, mulai diperkenalkan
pada era tahun 1960. Komputer jenis ini yang paling banyak digunakan adalah IBM
1401. Generasi ketiga, mulai diperkenalkan sejak tahun 1965 dengan teknologi IC
(Integrated Circuit). Lebih kecil dan cepat. Dukungan software sudah terlihat
lebih nyata. Generasi keempat, menggunakan teknologi LSI (Large Scale Integrated
Circuit). Jenis ini sangat variatif, banyak digunakan sebagai komputer pribadi.
Generasi kelima, menggunakan teknologi VLSI (Very Large Scale Integrated
Circuit), mempunyai kemampuan pengolahan data yang cukup besar.
Pada
tahun 1996 di pasaran beredar Pentium PC 620 dengan DRAM (Dynamic Random Access
Memory) 16 Megabits. Kemampuan ini ditingkatkan lagi menjadi 64 Megabits pada
tahun 1998, tahun 2000, Mikroprosesor Intel telah memproduksi seri PC 60786
dengan kemampuan kapasitas DRAM 256 Megabits. Teknik pembuatan dengan meniru
model penyusunan DNA, yang dalam biologi berfungsi untuk menyusun
molekul-molekul yang lebih komplek. Dengan teknologi X-Rays litographi dapat
dibuat mikroposesor yang lebih kecil yaitu dengan ukuran 0, sampai 0,5 mikron,
bekerja lebih cepat, tidak membutuhkan banyak daya serta sedikit menghasilkan
panas dan yang lebih penting kemampuan komputer yang ada sekarang akan dapat
ditingkatkan hingga satu juta kali. Selain itu kajian teoritis tentang
semi-konduktor berkecepatan tinggi terus dilakukan orang.
Komputer
pada masa sekarang juga banyak digunakan untuk membantu orang yang tuli dalam
mempelajari bahasa Kode. Program komputer ini dikembangkan oleh seorang siswa
SMA dari Florida yaitu Daniel J. Johnston.
Sejak
tahun 1976, Indonesia telah memasuki era di mana telah beroperasinya SKSD
Palapa 1. Pada era tersebut, teknologi informasi dan komunikasi memegang
peranan penting sebagi teknologi kunci.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dapat meningkatkan kinerja dan
memungkinkan berbagai kegiatan dapat dilaksanakan dengan cepat, tepat dan
akurat termasuk dalam dunia pendidikan. Dengan perkembangan teknologi informasi
dan komunikasi ini, siapapun harus mau dan siap dengan munculnya dampak positif
maupun negatif ke kalangan masyarakat Indonesia.
Penemuan
teknologi komputer, sejak awal dimaksudkan untuk membantu meringankan pekerjaan
manusia agar lebih efektif dan efisien. Perkembangan komputer ini diikuti
dengan lahirnya internet yang mampu menyebarkan informasi dengan cepat tanpa
adanya batasan ruang dan waktu. Perkembangan teknologi juga mengalami kemajuan
yang pesat mulai dari ditemukannya telegraph (sistem telekomunikasi jarak jauh)
pada tahun 1835, telepon pada tahun 1876, sambungan telepon jarak jauh
menggunakan satelit pada tahun 1952 hingga telepon seluler digunakan secara
luas pada tahun 1985. Teknologi komputer dikenalkan di Indonesia sejak tahun
1970 sampai tahun 1972-an. Universitas Indonesia merupakan salah satu perguruan
tinggi pertama yang menjadi salah satu tempat pengenalan komputer di Indonesia.
Dari sinilah teknologi komputer mulai disebarluaskan ke Indonesia. Semua komunitas
akademis perguruan tinggi dan industri Indonesia pernah mendapatkan pengenalan
teknologi komputer dari
Universitas Indonesia.
Penggunaan
komputer pada pendidikan di sekolah telah dimulai sejak tahun 1980-an. Pada
tahu tersebut juga bmuncul perkembangan multimedia yaitu diawali dengan
berkembangnya CD-ROM yang berisi music dan data berupa hiperteks untuk
keperluan penyimpanan informasi. Teknologi informasi dan
komunikasi tidak identik dengan komputer, namun juga dengan segala sesuatu yang
berupa software dan hardware yang dapat membantu manusia.
Teknologi
informasi dan komunikasi di Indonesia dapat memudahkan kita dalam belajar dan
mendapatkan informasi yang kita butuhkan dari mana saja, kapan saja serta dari
siapa pun. Dalam dunia pendidikan perkembangan teknologi mulai dirasakan
mempunyai dampak yang positif karena dengan berkembanganya teknologi informasi
dan komunikasi dalam dunia pendidikan mulai memperlihatkan perubahan yang cukup
menonjol. Banyak hal yang dirasa berubah serta berbeda apabila dibandingkan
dengan cara yang dipakai sebelumnya. Pada masa sekarang, jarak maupun waktu
bukanlah sebuah masalah yang cukup berarti untuk mendapatkan suatu pengetahuan
karena sudah tercipta berbagai aplikasi untuk membantu manusia dalam
mendapatkan pengetahuan tersebut.
Di Indonesia, pada
sekitar tahun 2000 internet relatif baru dikenal oleh masyarakat dan frekuensi
pengguna belum banyak. Namun, perkembangan internet di Indonesia telah
menunjukkan perkembangan yang signifikan.
Tabel
1: Perkembangan yang menggunakan internet
Tahun
|
Pelanggan
|
Pengguna
|
1996
|
31.000
|
110.000
|
1997
|
75.000
|
384.000
|
1998
|
134.000
|
512.000
|
1999
|
256.000
|
1.000.000
|
2000
|
760.000
|
1.900.000
|
2001
|
1.680.000
|
4.200.000
|
Sumber
: APJII
Perkembangan
tersebut telah menumbuhkan peningkatan jumlah perusahaan penyedia jasa layanan
internet atau ISP (Internet Service
Provider), yang pada akhir 2001 telah mencapai 68 ISP. Hal ini menunjukkan
bahwa peluang pasar yang dilahirkan dari internet cukup besar. Pada tahun 2001
memang secara global terjadi penurunan khususnya bisnis cyberspace, namun hal
itu merupakan seleksi alam di mana ternyata justru peningkatan layanan
pelanggan semakin meningkat dan menunjukkan bahwa pemain bisnis yang tetap
bertahan adalah para pemain yang serius akan model bisnis yang dikembangkan.
Disamping
kondisi positif tersebut, pada pertengahan kwartal pertama tahun 2002, sebuah
jaringan ISP terluas WasantaraNet telah menutup sebagian besar kantor
cabangnya. Kemudian disusul ISP yang memiliki jaringan luas, yaitu MegaNet juga
telah menutup semua kantor operasionalnya. Kondisi ini jelas kurang
menguntungkan bagi perkembangan akses informasi oleh masyarakat. Ada beberapa
hal yang menyebabkan tidak beroperasinya kembali sebagian kantor cabang ISP
tersebut, diantaranya karena alasan biaya operasional yang terlalu tinggi, yang
tidak bisa dipenuhi. Namun, pada perkembangannya terakhir disebutkan bahwa
alasan utamanya adalah karena persaingan tidak sehat yang dilakukan oleh
TELKOM, dengan TelkomNetnya.
Internet
di Indonesia umumnya membawa konotasi bisnis. Hal ini mungkin disebabkan
internet masuk melalui Penyelenggara Jasa Internet (PJI) atau Internet Service
Provider (ISP) yang sifatnya komersial. Nilai-nilai yang ada di internet kental
dengan nilai-nilai yang ada di lingkungan pendidikan.
Yang
utama bagi pengguna internet di Indonesia adalah akses yang murah dan cepat,
sehingga mereka dapat menikmati perkembangan teknologi informasi dan
komunikasi, terutama internet di tingkat
masyarakat daerah. Semua itu akan terwujud jika pengambil kebijakan di bidang
ini dapat memiliki pandangan yang seimbang, baik dari segi pengguna internet
maupun dari segi perusahaan penyedia jasa layanan internet dalam teknologi
informasi dan komunikasi.
Seluruh
komputer yang terhubung dalam internet saling berkomunikasi menggunakan
protocol TCP/IP (Transmision Control Protocol/Internet Protocol), yang
dikembangkan oleh DARPA. Tiga fasilitas/aplikasi utama dari TCP/IP adalah
sebagai berikut.
1. Electronic
Mail/Email/Messaging
Adalah fasilitas yang paling sering digunakan
di internet. Dengan fasilitas ini seseorang dapat membuat dan mengirimkan pesan
tertulis kepada seorang atau kelompok orang lain yang terdaftar di internet.
2. Remota
Login
Dengan fasilitas ini seseorang dapat
mengakses program di komputer lain. Misalnya peserta didik di sekolah A dapat
menjalankan operasi komputer yang terdapat di sekolah B, apabila komputer di sekolah
A dan B saling menggunakan TCP/IP.
3. File
Transfer
Fasilitas
ini memungkinkan terjadinya pengiriman file dari satu komputer ke komputer lain.
Sebuah file dapat berisi dokumen, grafik, program komputer, bahkan video maupun
suara yang terekam secara digital.
Perkembangan
internet tidak dapat dilepaskan dari bidang pendidikan. Adanya internet membuka sumber informasi yang tadinya susah
diakses. Akses terhadap berbagai sumber informasi bukan menjadi suatu masalah
lagi. Perpustakaan merupakan salah satu sumber informasi yang mahal harganya (Rahardjo,
Budy .2009:75). Namun, setelah muncul internet, peserta didik dimanapun dia
berada dapat mengakses pakar dari mana saja. Dalam negeri maupun dari luar
negeri, karena batasan geografis bukan menjadi masalah lagi. Bagi Indonesia,
manfaat tersebut sudah dapat menjadi alas an yang kuat untuk menjadikan
internet sebagai infrastruktur dalam bidang pendidikan.
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dalam dunia pendidikan banyak memunculkan
misalnya penggunaan e-learning, e-library, e-ducation, e-mail, e-laboratory.
Seperti pandangan para cendikiawan tentang pendidikan di masa depan bahwa
masuknya pengaruh globalisasi, pendidikan masa mendatang akan lebih bersifat
terbuka dan dua arah serta beragam.
22 Pemanfaatan TIK dalam Pendidikan di
Indonesia
Di
Indonesia sendiri, teknologi informasi dan komunikasi mempunyai pemanfaatan yang
bermacam-macam bagi penggunanya, termasuk dalam bidang pendidikan. Hal ini
dikarenakan teknologi informasi dan komunikasi memiliki komponen-komponen yang
dibutuhkan oleh dunia pendidikan.
Teknologi
informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan di Indonesia mempunyai peranan
yang sangat penting. Adanya teknologi informasi dan komunikasi, dapat
meningkatkan mutu pendidikan di Indonesia. Peranan teknologi informasi dan
komunikasi dalam pendidikan antara lain adalah sebagai keterampilan dan kompetensi,
karena pendidikan harus mempunyai keahlian dalam menggunakan teknologi. Selain
itu, teknologi informasi dan informasi berperan sebagai infrastuktur
pembelajaran, bahan ajar disimpan dalam format digital dengan model yang
beragam seperti multimedia. Teknologi informasi dan komunikasi sebagai sumber
bahan belajar, dimana tanpa teknologi, pembelajaran yang up-to-date membutuhkan
waktu yang lama. Teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan juga
berperan sebagai alat bantu dan fasilitas pembelajaran, pendukung manajemen
pembelajaran serta sistem pendudukung keputusan.
Papan
tulis dimanfaatkan untuk menulis, membuat gambar, grafik. Diagram maupun peta
dengan menggunakan kapur tulis yang putih atau berwarna. Sedangkan buku
pelajaran dapat memberi kesempatan bagi peserta didik untuk mengulangi atau
mempelajari materi baru. Berbeda dengan film, teknologi ini dimanfaatkan untuk
menggambarkan peristiwa masa lalu secara realistis dalam waktu yang singkat.
Biasanya digunakan dalam mata pelajaran sejarah. Adanya tape recorder dapat
digunakan untuk interview atau merekam materi pelajaran.
Pemanfaatan
teknologi informasi dan komunikasi dalam pendidikan yaitu dengan memanfaatkan
radio dan televisi dirasa kurang efisien dibandingkan dengan memanfaatkan
komputer. Namun, pada awalnya radio digunakan untuk media penataran guru-guru
SD di Indonesia. Menggunakan radio dan televisi untuk peserta didik biasanya membutuhkan
konsentrasi penuh karena siarannya biasanya tidak dapat diulangi lagi. Sehingga
menyulitkan peserta didik yang memiliki kemampuan menangkap materi yang masih
rendah. Namun, pada era globalisasi ini masih ada stasiun televisi yang
menyiarkan program yang berhubungan dengan pendidikan. Biasanya program
televisi tersebut disertakan dengan bermain, dengan kata lain belajar sambil
bermain. Tetapi itupun juga tidak maksimal. Penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi terutama penggunaan komputer sangatlah bermanfaat dalam proses
pembelajaran di kelas. Banyak aplikasi yang terdapat dalam komputer.
Salah
satu aplikasi di dalam komputer yang sering dipakai dalam proses pembelajaran
di kelas adalah Microsoft Power Point yang nantinya akan dipancarkan dengan
menggunakan LCD (Liquid Crystal Display). Aplikasi Microsoft Power Point
memudahkan pengajar dalam menjelaskan materi yang akan disampaikan kepada
peserta didik. Jadi pengajar tersebut tinggal menjelaskan materi apa yang ada
dalam power point, tidak seperti sebelum adanya LCD, pengajar masih menggunakan
OHP.
Overhead
projector (OHP) dapat memproyeksikan pada layar apa yang tergambar atau
tertulis pada lembaran plastik transparan. Guru dapat membuat tulisan catatan atau gambar pada plastik transparan
tersebut seperti yang dilakukannya pada papan tulis. OHP dapat digunakan tanpa
menggelapkan ruangan.
Pembelajaran
menggunakan komputer menjadi sesuatu yang penting. Keterampilan menggunakan
komputer mendapat perhatian dari organisasi dalam PBB (Perserikatan Bangsa
Bangsa) yang menangani pendidikan, ilmu pengetahuan dan kebudayaan yaitu UNESCO
(United Nation Education, Scientific and Cultural Organization). Keterampilan
dalam mengoperasikan komputer, menggunakan berbagai program baik aplikasi
maupun bahasa pemrograman merupakan kecakapan hidup yang bersifat spesifik
vocational. Berpedoman pada keadaan peserta didik, komputer harus sudah
mengetahui program apa yang tepat untuk digunakan dalam proses pembelajaran.
Melalui pembelajaran berbasis TIK, peserta didik menyadari akan pentingnya
kehadiran teknologi. Peserta didik harus mampu menggunakan hasil-hasil
teknologi, mampu mendesain, membuat suatu karya berbasis teknologi informasi
dan komunikasi.
Sedangkan
dalam memanfaatkan perkembangan teknologi multimedia, yang melibatkan teks,
gambar, suara maupun video yang dapat menyajikan materi dan dimanfaatkan dalam
proses pembelajaran, peserta didik dapat mempelajari materi tertentu secara
mandiri dengan menggunakan komputer yang dilengkapi program berbasis
multimedia. Banyak perangkat lunak yang tergolong sebagai edutainment yang
merupakan perpaduan antara education dan entertainment.
Adapun
tujuan mempelajari teknologi informasi dan komunikasi adalah:
·
Pada aspek kognitif, dapat mengetahui,
mengenal atau memahami teknologi informasi dan komunikasi. Meningkatkan
pengetahuan dan minat peserta didik pada teknologi, serta meningkatkan
kemampuan berfikir ilmiah sekaligus persiapan untuk pendidikan di masa mendatang.
·
Pada aspek afektif, dapat bersifat
aktif, kreatif, apresiatif dan mandiri dalam penggunaan teknologi informasi dan
komunikasi. Serta dapat menghargai karya cipta di bidang teknologi informasi
dan komunikasi.
·
Pada aspek psikomotor, terampil
memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk proses pembelajaran serta
dalam kehidupan sehari-hari. Membentuk kemampuan dan minat peserta didik
terhadap teknologi.
Pembelajaran
teknologi informasi dan komunikasi di sekolah dengan tujuan supaya peserta
didik memiliki kompetensi untuk memanfaatkan teknologi informasi sebagai
perangkat keras dan perangkat lunak dalam mengolah, menganalisis dan
mentransmisikan data dengan memperhatikan dan memanfaatkan teknologi komunikasi
untuk memperlancar komunikasi dan produk teknologi informasi yang dihasilkan
bermanfaat sebagai alat dan bahan komunikasi yang baik.
Salah
satu produk dari perkembangan teknologi informasi dan komunikasi adalah
internet. Internet berperan dalam menciptakan e-learning atau pendidikan jarak
jauh. Sekolah tidak lagi dilakukan dengan suasana di kelas di mana siswa dan
guru bertemu. Sekolah dapat dilaksanakan dengan mengakses modul-modul pembelajaran.
Begitu pula untuk pengiriman tugas-tugas. Para siswa dengan leluasa dapat
mengatur waktu untuk belajar kapan saja dan di mana saja.
Internet
mempunyai beberapa keunggulan dan keistimewaan antara lain adalah efisiensi,
tanpa batas karena internet tidak mengenal batas negara, benua maupun waktu.
Dengan kata lain internet terbuka 24 jam. Tidak ada waktu khusus untuk
memperoleh informasi dari internet, kapanpun seseorang mempunyai waktu luang,
ia dapat memperoleh informasi yang ia butuhkan pada saat itu juga. Apabila
dibandingkan dengan media lainnya (koran), dapat meyajikan informasi ke tangan
pembaca dengan memerlukan waktu yang lebih lama. Internet juga interaktif,
siapapun bebas mengatur jalannya penyajian informasi dalam internet. Semua yang
ingin menyajikan informasi dalam internet juga tidak perlu membuat izin, tanpa
sensor, karena tidak ada peraturan khusus dalam internet. Biaya internet murah bahkan ada yang gratis, berbagai fasilitas
dari situs yang menyediakan layanan internet bermunculan dan memanjakan para
pengguna internet dengan fasilitas yang mereka berikan.
Dengan
adanya internet, pendidikan di Indonesia menjadi semakin mudah. Pemanfaatan
internet untuk pendidikan Indonesia antara lain adalah:
·
Akses sumber informasi
Sebelum
adanya internet, masalah utama yang dihadapi pendidikan adalah akses sumber
informasi. Perpustakaan yang konvensional merupakan sumber informasi yang tidak
murah. Buku dan jurnal harus di beli dengan harga mahal. Pengelolaan yang baik
juga tidak mudah. Indonesia merasa kesulitan akan hal tersebut. Jika terdapat
internet, akan memungkinkah untuk memudahkan dalam mengakses sumber informasi. Internet
dapat dianggap sebagai sumber informasi yang sangat besar. Bidang apapun yang
diminati, pasti ada informasi di internet. Contoh sumber informasi yang ada di
internet yang tersedia secara online, adalah library dan online journal.
·
Akses ke pakar
Internet
menghilangkan batas ruang dan waktu sehingga memungkinkan seorang peserta didik
berkomunikasi dengan pakar di tempat lain.
·
Media kerjasama
Kolaborasi atau
kerjasama antara pihak-pihak yang terlibat dalam bidang pendidikan dapat
terjadi dengan lebih mudah, efisien dan lebih murah.
Dengan
adanya perkembangan teknologi informasi dan komunikasi, ada banyak manfaat yang
dapat dipetik oleh lembaga pendidikan, peserta didik, maupun masyarakat pada
umumnya. Lembaga pandidikan dapat memperoleh kontribusi dari sistem e-Education
berupa: perluasan jaringan minat kerja, baik dalam lembaga atau instansi di
dalam maupun di luar negeri, serta pengendalian biaya khususnya pengurangan
biaya pembangunan sarana fisik. E-education mengefektifkan hubungan antara
peserta didik dan pendidik karena peserta didik dapat berkonsultasi atau
belajar bersama pendidik tanpa terikat tempat dan waktu. Selanjutnya, lembaga
pendidikan dapat membangun simulasi-simulasi pendidikan seperti e-library,
serta memperluas akses informasi. Lembaga pendidikan diuntungkan dalam segi
penekanan biaya transportasi, akomodasi, dan penyediaan aset fisik.
E-learning
merupakan bentuk pembelajaran yang memanfaatkan fasilitas teknologi informasi
dan komunikasi. Keberhasilan e-learning dipengaruhi oleh daya beli pengajar dan
peserta didik terhadap fasilitas teknologi informasi dan komunikasi yang
dibutuhkan untuk mengakses internet dengan menyediakan komputer, modem, laptop
ataupun notebook. Dengan teknologi e-learning, mampu menyajikan bahan ajar dan
menyimpan instruksi pembelajaran yang dapat diakses kapanpun dan dari manapun.
E-learning juga tidak membutuhkan tempat yang luas sebagaimana ruang kelas yang
konvensional. Dengan teknologi ini, telah memperpendek jarak antara pengajar
dan peserta didik. Peserta didik juga tidak selalu bergantung pada pengajar.
Seluruh
infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi digunakan secara bersama-sama
dalam proses operasional lembaga pendidikannkarena meruapakan tulang punggung
terciptanya sistem terintegrasi, dengan biaya yang relatif terjangkau. Dalam
jangka pendek, menengah maupun jangka panjang lembaga pendidikan harus
mengembangkan infrastrukturnya. Dengan begitu, pengembangan teknologi yang
dibangun sejalan dengan strategi lembaga pendidikan.
23 Pengaruh Penggunaan TIK dalam
Pendidikan di Indonesia
Perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi dimanfaaatkan dalam pendidikan. Dari
pemanfaatan tersebut membawa pengaruh positif maupun negatif bagi pendidikan.
Adapun dampak positif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang pendidikan
di Indonesia adalah:
·
Siaran dapat menyamakan hal-hal yang
tidak dapat disajikan oleh guru seperti musik, bentuk kebudayaan, kesenian dan sebagainya.
·
Informasi yang dibutuhkan semakin cepat
dan dapat dengan mudah pengetahuan yang diinginkan sesuai kebutuhan pendidikan.
·
Proses pembelajaran lebih interaktif dan
menarik. Peserta didik tidak jenuh dengan metode pembelajaran yang memanfaatkan
aplikasi komputer.
·
Inovasi dalam pembelajaran semakin
berkembang yaitu dengan adanya inovasi e-learning yang semakin memudahkan dalam
proses pendidikan. Sistem pembelajaran tidak harus tatap muka.
·
Sistem administrasi pada sebuah lembaga
pendidikan juga semakin mudah dan lancar karena adanya penerapan teknologi
informasi dan komunikasi.
Sedangkan
dampak negatif dari penggunaan teknologi informasi dan komunikasi dalam bidang
pendidikan di Indonesia, yaitu:
·
Dampak negatif televisi adalah melatih
peserta didik untuk berpikir pendek dan konsentrasinya rendah.
·
Tayangan berbau kekerasan atau pornografi
tidak baik untuk pembelajaran. Yang ditakutkan adalah anak mengikuti apa yang
sudah dilihatnya pada tayangan televisi.
·
Pengaruh buruk adanya komputer adalah
menjadikan anak menjadi malas. Karena mereka asyik bermain (games) dengan
komputer.
·
Mampu mengakses internet merupakan hal
yang baik, namun juga menjadi suatu ancaman apabila yang diakses adalah hal
yang negatif seperti hal-hal yang berhubungan dengan seks dan kekerasan.
·
Perkembangan Teknologi Informasi dan
Komunikasi mempermudah terjadinya pelanggaran terhadap hak kekayaan intelektual
karena mudahnya mengakses informasi menyebabkan tindakan plagiasi.
·
Jika terjadi suatu kecerobohan dalam
menjalankan suatu sistem (administrasi) sekolah maka akan berakibat fatal.
Dengan
adanya penggunaan teknologi terhadap pendidikan dan menimbulkan dampak negatif,
maka dampak negatif tersebut dapat diatasi dengan cara di bawah ini, antara
lain adalah:
·
Waspada dengan adanya penayangan program
televisi misalnya yang menimbulkan aksi pornografi dan kekerasan.
·
Menghindari memberikan televisi pribadi
dalam kamar anak. Karena dengan begitu sama saja dengan membebaskan anak untuk
menonton acara yang tidak selayaknya tidak ditonton oleh mereka.
·
Mewaspadai adanya pornografi pada
internet baik online maupun offline.
·
Mempertimbangkan pemakaian internet
dalam pendidikan, khususnya untuk anak dibawah umur yang masih harus diawasi.
·
Membatasi pemakaian komputer maupun
internet pada anak, karena jika terlalu lama bermain-main membuat anak menjadi
malas untuk belajar.
·
Meletakkan komputer maupun televisi yang
tempatnya dapat dijangkau untuk mengawasi pemakaian oleh anak.
·
Buat perpustakaan mini di rumah sehingga
membuat rumah lebih bersifat edukatif.
Diprediksikan
bahwa di masa mendatang, isi dari tas sekolah bukan lagi buku-buku dan alat
tulis seperti sekarang ini, akan tetapi antara lain berupa komputer notebook
yang dapat mengakses internet tanpa kabel yang isinya materi-materi
pembelajaran yang dapat dilihat, didengar serta dilengkapi dengan kamera
digital dan perekam suara. Jangankan di masa mendatang, pada era globalisasi
ini, sudah banyak peserta didik yang sudah terpengaruh oleh adanya perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi. Namun, dengan keadaan yang seperti itu,
dapat menyebabkan peserta didik terlalu bersifat individual dalam belajar
sehingga mengurangi pembelajaran yang bersifat sosial. Sedangkan dari spek
informasi yang diperoleh dari internet keakuratan informasi juga tidak terlalu terjamin
kebenarannya. Dengan begitu dapat membahayakan peserta didik, apalagi peserta
didik tersebut tidak memiliki jiwa yang kritis terhadap informasi yang ia
peroleh.
Walaupun perkembangan
teknologi informasi dan komunikasi pada pendidikan juga membawa dampak negatif,
jangan sampai tidak memanfaatkan teknologi tersebut. Karena jika seperti itu,
maka akan ketinggalan informasi. Apalagi informasi-informasi tersebut
kebanyakan terdapat pada internet. Yang penting harus mempertimbangkan adanya
kebutuhan akan teknologi informasi dan komunikasi, menggunakan teknologi tidak
berlebihan serta mengetahui etika dalam penggunaan teknologi.
Sumber : http://wwwputriapsari-cepuk.blogspot.com/2012/04/perkembangan-teknologi-informasi-dan.html
0 komentar:
Posting Komentar