This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 26 September 2012

Mengenal Jenis-jenis Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah dua komputer atau lebih yang dihubungkan menggunakan perangkat keras dan perangkat lunak sebagai sarana komunikasi antar komputer. Komputer di jaringan umumnya dihubungkan menggunakan Network Interface Card (NIC) dan kabel khusus jaringan. Selain menggunakan model kabel (wired), jaringan juga bisa dihubungkan dengan model tanpa kabel (wireless) atau melalui gelombang udara. Adapun perangkat lunak berfungsi sebagai aplikasi yang menjembatani perangkat keras agar bisa berkomunikasi.



Jaringan Komputer
Jaringan Komputer

Jadi, jenis jaringan komputer berdasarkan media penghubungnya adalah :
  • Jaringan kabel (wired)
  • Jaringan tanpa kabel / nirkabel (wireless)
Selain berdasarkan media penghubungnya, jaringan komputer juga lazim dibedakan berdasarkan luasnya cakupan wilayah atau skalabilitasnya. Adapun jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan skalanya adalah sebagai berikut :
  • Jaringan Personal atau PAN (Personal Area Network) : Jaringan komputer yang digunakan secara personal dan terbatas untuk menghubungkan sebuah komputer dengan piranti teknologi lainnya, seperti ponsel, PDA, mesin fax, dan sejenisnya.
  • Jaringan Lokal atau LAN (Local Area Network) : Jaringan komputer berada pada suatu area tertentu (misalnya lab sekolah, warnet, kantor, dan sebagainya).
  • Jaringan Metropolitan atau MAN (Metropolitan Area Network) : Jaringan komputer skala besar, misalnya menghubungkan komputer dalam satu kota atau satu kampus.
  • Jaringan Luas atau WAN (Wide Area Network) : Jaringan komputer skala luas meliputi wilayah geografis tertentu, misalnya dalam satu propinsi atau negara.
  • Jaringan Global atau Internet (Internetwork) : Jaringan komputer skala global yang merupakan gabungan dari berbagai jenis jaringan komputer di seluruh dunia.
Selain itu, jaringan komputer bedasarkan topologinya juga terbagi dalam beberapa jenis. Topologi adalah struktur atau bentuk jaringan yang digunakan. Adapun jenis-jenis jaringan komputer berdasarkan topologinya adalah sebagai berikut:
  • Topologi Bus: Penerapannya adalah dengan menggunakan satu jalur utama yang digunakan secara bersama-sama oleh komputer lain. Kelemahan topologi Bus adalah jika jaringan utama penuh maka komputer lain tidak dapat mengirimkan data.
  • 
    Topologi Bus
    Topologi Bus
    
  • Topologi Ring: Digunakan untuk mengurangi kelemahan dari topologi Bus. Pada model ini sebuah komputer akan berfungsi sebagai token. Token digunakan untuk mengantar data ke komputer tujuan. Token akan bergerak terus selama data belum terkirim. Kelemahan model ini adalah biaya yang mahal dan kesulitan dalam perbaikan jika jaringan mengalami kerusakan.
  • 
    Topologi Ring
    Topologi Ring
    
  • Topologi Star: Merupakan model jaringan yang paling sering digunakan. Model ini mirip seperti topologi Bus, namun digunakan sebuah device sebagai perantara antar komputer. Device ini bisa berupa Hub atau Switch. Model ini sangat efisien dalam pengiriman paket data. Lalu-lintas data akan diatur oleh switch, sehingga kecil kemungkinan data tidak sampai atau terputus.

Topologi Star
Topologi Star
Selain ketiga topologi di atas, dikenal juga topologi lain yang merupakan pengembangan dari ketiga topologi di atas, yaitu Topologi Mesh, Tree, Hybrid, dan Daisy Chain.

Cara Mengelola Data di Folder dan File Komputer Windows

Komputer berisi program dan data. Program adalah file komputer yang berguna untuk melakukan tugas tertentu. Sedangkan data adalah file hasil kerja program komputer, yang bisa dibuka, diedit, dihapus, dan sebagainya. Adapun folder sendiri merupakan sebuah tempat untuk mengumpulkan file-file.

Lantas, di mana letaknya folder dan file komputer ? Secara umum, Anda bisa menjalankan program Windows Explorer untuk melihat isi komputer Anda. Cara cepat untuk membukanya adalah dengan menekan tombol Ctrl + Logo Windows di keyboard secara bersamaan.

  • My Computer : Induk lokasi penyimpanan seluruh file program dan data.
  • My Documents : Tempat penyimpanan file data pengguna komputer.
  • Local Disk (C:) : Tempat penyimpanan file sistem operasi Windows dan file program.
  • Local Disk (D:) : Tempat penyimpanan tambahan, biasanya untuk menyimpan data.
  • CD/DVD Drive (E:) : Menampilkan isi data keping CD atau DVD.
  • Removable Disk (F:) : Menampilkan isi data Flash Disk atau media simpan external lain.

Mengelola Data File dan Folder
Mengelola Data File dan Folder

Sebagai catatan, nama C, D, E, atau F bisa berubah-ubah sesuai piranti yang ada di komputer Anda. Selanjutnya, berikut ini operasi dasar untuk mengelola folder dan file data komputer melalui Windows Explorer, My Computer, atau My Documents:
  • Mengurutkan tampilan File dan Folder: Komputer menampilkan daftar file dan folder berdasarkan urutan abjad. Anda juga bisa menampilkan berdasarkan urutan tertentu dengan cara melakukan klik kanan pada ruang kosong Windows Explorer. Misalnya untuk mengurutkan berdasarkan tanggal pembuatan maka klik kanan lalu klik Date, untuk mengurutkan berdasarkan ukuran file maka klik kanan lalu klik Size, demikian seterusnya, silakan dicoba yang lainnya.
  • Membaca informasi umum sebuah file: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Properties. Informasi mengenai ukuran, kapan dibuat, dan sebagainya akan ditampilkan. Sebaiknya jangan lakukan pengubahan apapun di kotak dialog ini. Klik OK atau Cancel untuk menutupnya.
  • Mengganti nama file atau folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Rename atau tekan tombol F2 di keyboard. Ketikkan nama baru, lalu tekan Enter atau klik di ruang kosong.
  • Menghapus file/folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Delete. Klik Yes untuk memastikan agar file atau folder tersebut dihapus dan dipindahkan ke Recycle Bin (folder khusus untuk menyimpan sementara file-file yang sudah dihapus, sehingga sebuah file dapat dibatalkan penghapusannya alias dipulihkan kembali jika ternyata salah hapus).
  • Menghapus file/folder secara permanen: Jika ingin agar penghapusan dilakukan secara langsung dan tidak disimpan dahulu ke Recycle Bin, klik kanan file atau folder, lalu tekan tombol Shift di keyboard sembari mengklik Delete. Klik Yes untuk menghapus secara permanen.
  • Meng-copy atau menggandakan file/folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Copy. Pindah ke lokasi folder baru, lalu klik kanan dan pilih Paste. File atau folder akan disalin atau digandakan ke lokasi baru. Cara lain, untuk menyalin file atau folder ke tujuan tertentu, klik kanan file atau folder lalu pilih Send to > pilih lokasi tujuan yang tersedia (ke C, D, E, atau lainnya).
  • Memindahkan file/folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Cut. Pindah ke lokasi folder baru, lalu klik kanan dan pilih Paste. File atau folder akan dipindahkan ke lokasi baru.
  • Mengedit isi file: Klik kanan file yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Open (pilihan ini tersedia jika ada program komputer yang bisa membukanya secara langsung). Jika tidak tersedia pilihan Open, maka pilih Open with, lalu tentukan dari daftar yang ada, atau pilih program lain yang menurut Anda lebih tepat untuk membuka dan mengedit file tersebut di Choose default program (pilih nama program dengan cara menemukan file programnya di folder C://Program Files/Folder Program/namaprogram). 
  • Mencetak isi file: Klik kanan file yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Print. Windows akan membuka pengaturan pencetakannya melalui program yang sesuai dengan jenis file tersebut.
  • Mengompresi file/folder: Jika di komputer Anda terdapat software untuk mengompress file (mengecilkan ukuran file agar mudah dikirim, misalnya via internet), contohnya 7-Zip, WinRAR, atau WinZip, maka Anda bisa memampatkan ukuran file atau folder. Caranya klik kanan file atau folder, lalu pilih Compress atau Add to Archive (tergantung program terinstall). Hasilnya akan tercipta salinan file baru dengan ukuran yang lebih kecil, biasanya berektensi .rar atau .zip.
  • Mengekstrak file/folder: Ini merupakan kebalikan kompresi file. Jika Anda memiliki file yang sudah terkompresi atau mendownload file dalam keadaan terkompres, maka Anda perlu mengekstrak atau memulihkannya agar bisa dibuka dan diedit. Klik kanan file terkompresi lalu pilih Extract. Hasilnya akan tercipta satu atau beberapa file/folder baru hasil pemekaran file .zip atau .rar.
  • Men-scan virus pada file/folder: Klik kanan file atau folder yang Anda maksud, lalu pilih dan klik Scan with [nama program anti-virus]. Pastikan di komputer sudah terinstall software anti virus.

Petunjuk Cara Menginstal Komputer Sendiri

Dewasa ini komputer telah digunakan secara meluas oleh berbagai kalangan masyarakat. Hal yang sering menjadi pertanyaan awal adalah bagaimana cara menginstal komputer. Berikut adalah langkah-langkah yang bisa dijadikan pedoman umum untuk menginstalasi program komputer, baik itu untuk install pc maupun install laptop.



    Cara Instalasi Komputer Sendiri
  1. Cek kelengkapan hardware. Apakah komponen komputer atau laptop Anda sudah terakit dengan benar, lengkap, dan memenuhi persyaratan minimal untuk menginstal sistem operasi tertentu. Lebih baik lagi jika perangkat keras pendukung seperti kartu jaringan, printer, scanner, dan sebagainya telah terpasang di komputer sebelum memulai instalasi. Tujuannya agar nantinya sistem operasi dapat otomatis mendeteksi secara dini perangkat-perangkat komputer yang Anda miliki.
  2. Instal baru (fresh install) atau instal ulang (reinstall)? Pastikan apakah instalasi akan Anda lakukan pada komputer baru yang belum memiliki sistem operasi dan program komputer, atau dilakukan pada komputer yang sebelumnya sudah memiliki sistem operasi plus program aplikasi dan data-datanya. Proses instal menjadi lebih mudah dan cepat jika dilakukan pada komputer baru. Jika yang akan Anda lakukan adalah instal ulang (karena sistem operasi sebelumnya sudah bermasalah atau ingin berganti sistem operasi lain), maka pastikan data-data file dokumen, gambar, foto, film, dan sebagainya yang telah Anda miliki sudah Anda backup dalam keping CD, flash disk, atau minimal berada di lokasi yang berbeda dengan partisi harddisk untuk instalasi nantinya.
  3. Tentukan sistem operasi yang akan Anda instal ke komputer. Apakah Anda akan menginstal OS Windows XP (Windows terpopuler), Windows 7 (Windows terbaru), atau menginstal Ubuntu Linux (sistem operasi gratis/opensource). Jika ingin menginstal Windows, pastikan Anda telah menyiapkan CD original dari Windows yang Anda beli, termasuk mencatat nomor seri yang harus diisikan saat proses install komputer berjalan. Anda bisa mempertimbangkan menggunakan sistem operasi Ubuntu karena bersifat gratis dan lengkap dengan program aplikasi pendukungnya. Jika komputer Anda tidak memiliki drive CD/DVD (misalnya netbook biasanya tidak memiliki piranti ini), maka pertimbangkan apakah Anda perlu membeli/meminjam drive CD/DVD eksternal atau menggunakan flashdisk sebagai sumber instalasinya. Adapun cara mempersiapkan file installer sistem operasi di keping flashdisk mungkin akan dibahas di posting tersendiri. 
  4. Persiapkan cd driver. Nantinya, setelah sistem operasi terinstal ke komputer, kemungkinan tampilan layar komputer belum optimal, suara tidak terdengar, printer belum bisa dipakai, dan sebagainya. Anda akan memerlukan CD atau disket driver untuk menginstal driver VGA dan sound card, driver printer, serta driver piranti tambahan lainnya. Jika Anda tidak memilikinya, Anda bisa mendownloadnya di situs internet produsen hardware terkait atau mencari alternatifnya dengan menggunakan mesin pencari.
  5. Sediakan software dan program aplikasi komputer yang Anda perlukan. Misalnya, selain sistem operasi, Anda akan membutuhkan program office, software desain grafis, antivirus, aplikasi bantu untuk akses internet, game favorit, dan tool perawatan sistem komputer. Jika Anda menggunakan OS Ubuntu Linux, kemungkinan semua sudah tersedia dan Anda bisa melewatkan tahapan ini.
  6. Tambahkan program lain sesuai kebutuhan. Seiring berjalannya waktu, Anda mungkin juga ingin mengetahui cara menginstal font, memasang flash player, PDR reader, bahkan memerlukan instalasi tool pengembangan seperti XAMPP untuk merancang website. Teknik-teknik instalasinya perlu Anda pahami dan Anda kuasai.
  7. Buang software yang tidak diperlukan. Pastikan Anda bisa membuang instalasi (uninstall) program-program yang telah Anda install sebelumnya. Kemungkinan, beberapa software yang pernah Anda instal atau tanpa sengaja turut terinstal ternyata tidak Anda butuhkan atau bahkan tidak pernah Anda pakai. Dengan membuang program yang tidak diperlukan, selain akan memperbesar ruang kosong harddisk juga akan mempercepat kinerja komputer Anda. 
Mengingat begitu panjang dan banyak prosedur dan langkah yang harus dilakukan untuk setiap tahapan di atas, saya akan mencoba membahasnya satu-persatu di posting tersendiri. Selamat mengikuti dan selamat mencoba!

Mengenal Jenis-jenis Program Aplikasi Komputer

Program aplikasi komputer adalah software atau perangkat lunak komputer yang dibuat untuk melakukan tugas tertentu. Jika sistem operasi komputer (misalnya Windows) berfungsi untuk melakukan operasi dasar, program aplikasi tertentu bisa kita tambahkan (install) untuk melengkapi kemampuan sistem operasi komputer untuk melakukan tugas-tugas yang lebih spesifik.

Dewasa ini ada banyak sekali program aplikasi komputer. Secara garis besar, jenis aplikasi komputer berdasarkan kegunaan dan contohnya adalah sebagai berikut:

  • Aplikasi Perkantoran atau Office: untuk menunjang tugas administratif perkantoran. Di antaranya Microsoft Office dan OpenOffice.
  • Aplikasi Grafis: untuk mendesain dan mengolah gambar atau foto. Di antaranya adalah aplikasi CorelDraw, GIMP, dan Photoshop.
  • Aplikasi Multimedia: untuk memutar file multimedia. Misalnya aplikasi WinAmp, Windows Media Player, dan QuickTime.
  • Aplikasi Internet: untuk mengakses beragam layanan internet. Di antaranya Internet Explorer, Mozilla Firefox, dan Opera yang semuanya berfungsi untuk menjelajah internet atau browsing. Selain itu ada beberapa software khusus,misalnya mIRC dan Yahoo! Messenger untuk chatting, FileZilla untuk transfer file, dan Outlook untuk mengelola email.
  • Aplikasi Game: aneka aplikasi permainan.

Ikon Berbagai Program Aplikasi Komputer
Aplikasi Office sendiri biasanya berupa beberapa aplikasi yang dikemas menjadi satu paket. Aplikasi-aplikasi yang dikemas di dalam paket aplikasi Office dan contoh programnya antara lain :
  • Aplikasi Pengolah Kata, contohnya Microsoft Word.
  • Aplikasi Pengolah Angka, contohnya Microsoft Excel.
  • Aplikasi Pengolah Basis Data, contohnya Microsoft Access.
  • Aplikasi Pengolah Presentasi, contohnya Microsoft Powerpoint.

Mengenal 3 Jenis Media Penyimpanan Paling Awet dan Tahan Lama Selain DVD

Media peyimpanan apa yang paling tahan lama hingga ratusan dan ribuan tahun, dan apa sih pengertian dari m-disc, glass matter disc dan memory vault.
Banyak moment yang ingin anda abadikan menjadi sebuah album gambar di dalam hardisk atau anda bisa memanfaatkan DVD sebagai media penyimpan beberapa album anda. Kira-kira berapa usia DVD tersebut dapat tahan dan dapat dibaca, pertanyaan inilah yang biasa muncul kira-kira media penyimpan apa yang bisa dimanfaatkan dengan abadi selama bertahun-tahun. Karena usia DVD sendiri sangatlah tidak menentu apalagi kualitas DVD kosong yang dijual dipasaran memang dengan kualitas rendah dengan harga murah. Berikut ini kami berikan beberapa media penyimpanan yang tahan lama, apa saja itu :
media penyimpanan pun bisa dilakukan di dalam modem saat ini dengan mmc

1. M-Disc
Mdisc baanyak juga menyebutnya dengan si keping batu dan usia nya bisa mencapai 1000 tahun, haduh bisa lama sekali ya, kira-kira jaman itu apa masih dipakai tuh keping cd, he6X.  Jangan khawatir karenajika anda menggunakan  media penyimpanan ini anda bisa menggunakan DVD writer milik LG, Harga M disch di amazon dijual dengan harga $33.
2. Glass master disc
Nah apa alagi ini , kira-kira prosesnya data akan dituis di bahan khusus, dan disc ini mampu bertahan hingga 1000 tahun di bumi maupun di luar angkasa.  sayangnya media ini anda tidak bisa melakukan bakar sendiri anda harus pesan ke pihak syylex, butuh waktu sekitar 10 hari untuk pengerjaan ini.
3. Memory fault
Merupakan produk dari sandisk yang disebutkan mampu bertahan hingga 100 tahun.  dan dari perhitungan matematis mampu bertahan hingga 1300 tahun. Penyimpanan ini berbentuk seperti flasdisk namun  setelah dipakai berulang maka memory vault akan beralih ke mode read only sehingga secara otomatis akan menyimpan dan melindungi data tersebut.
Nah berikut adalah 3 media penyimpanan yang mampu bertahan hingga ribuan tahun, namun kedepannya kita tidak tau mungkin akan ditemukn lagi generasi baru penyimpanan data yang abadi dan tahn lamu ratusan maupun ribuan tahun.

Senin, 03 September 2012

Penyebab Komputer Semakin Lambat

Penyebab Komputer Semakin Lambat - Sebagai pengguna komputer, tentu semua ingin kinerja komputer kita bagus, respon cepat, akses data lancar tanpa harus menunggu lama dan sebagainya. Oleh karena itu ada baiknya kita mengetahui apa saja yang menyebabkan atau berpengaruh dengan lambatnya komputer kita. Berikut ulasan ringkas 9 hal yang paling sering menyebabkan kinerja komputer menjadi lambat plus tips atau solusinya.

1. Malware (virus, worm, trojan, dsb )

Ketika komputer kita terkena malware ( virus, worm, trojan, dan sejenisnya), sudah hampir dapat dipastikan bahwa kinerja okmputer akan lambat. Virus akan sering menggunakan sumber daya komputer baik RAM atau CPU, termasuk juga senantiasa memantau aktivitas komputer. Hal ini tentu sangat berpengaruh terhadap kinerja aplikasi lain.
Solusi untuk mencegah ini bagi pengguna Windows adalah menginstall Antivirus dan tidak hanya berhenti disitu saja, tetapi rutin update antivirus tersebut. Jadwalkan paling tidak seminggu sekali jika komputer tidak online.

2. Spyware, Adware dan sejenisnya

Jika kita sering menggunakan komputer untuk ber-internet, jika tidak berhati-hati ada kemungkinan komputer bisa terkena spyware. Efeknya mungkin tidak begitu besar dengan kinerja komputer, tetapi bisa berpengaruh pada akses internet, dan berbagai hal yang menganggu kenyamanan berinternet dan yang lebih buruk, data-data penting (user, password, account dll) kita bisa di ketahui oleh si pembuat spyware ini.
Solusi bisa menginstall Anti-spyware yang juga senantiasa update, hanya perlu dipilah-pilah mana yang tidak banyak menggunakan sumber saya (resources) komputer kita, karena tidak jarang Antispyware ini menggunakan CPU dan Memory yang cukup besar. Jika antivirus sudah menyertakan, kita tidak perlu menambah. Atau gunakan versi portable, dan scan dari spyware secara berkala saja.

3. Banyaknya Aplikasi berjalan di belakang

Semakin banyak komputer kita dengan software, biasanya akan semakin memperlambat kinerja komputer, meskipun pengaruhnya ada yang relatif kecil dan ada yang besar. Penting untuk diketahui ketika menginstall software, cek apakah ada aplikasi yang senantiasa berjalan di belakang. Hal ini bisa di ketahui dengan program seperti Autoruns.
Solusi dalam hal ini adalah menggunakan sofware yang penting saja, pilih satu software jika ada beberapa software sejenis atau mempunyai fitur hampir sama dan jika ada versi Portable-nya maka bisa menjadi alternatif. Untuk mengurangi program yang berjalan di background, gunakan Autoruns, dan non aktifkan aplikasi background yang tidak penting. Untuk mengatahui apakah aplikasi yang di install akan menjalankan program di belakang, install software sepertiWinPatrol.

4. Hard disk (HDD) yang sudah berumur

Ketika komputer kita masih menggunakan Hardisk yang sudah cukup lama (tua), mungkin lebih dari 5 tahun, maka kinerja komputer bisa semakin lambat. Untuk mengecek, kita bisa menggunakan software gratis HDD Tune dan sejenisnya (baca artikel: Periksa Kondisi Hard Disk Komputer Anda). HDD SATA normal biasanya rata-rata akses read (baca) sekitar 70 – 90 MB/s. Jika misal rata-rata akses HDD dibawah 50 MB/s maka kinerja biasanya akan terasa lambat.
Solusi ketika hardisk sudah sangat lambat, mungkin bisa dicoba dengan full format (awas, backup data terlebih dahulu). Meskipun untuk hardisk tua hal ini biasanya tidak akan banyak membantu, sehingga yang paling baik adalah dengan mengganti hardisk baru, dan jika masih ingin menggunakan hardisk lama, gunakan sebagai secondary hardisk saja.

5. RAM/Memori yang pas-pasan

Banyak sedikitnya jumlah RAM/Memori yang kita gunakan memang tidak bisa dibuat standard sama untuk satu komputer dengan komputer lain atau bahkan sistem operasi. Meskipun ketika akan menginstall Windows, ada spesifikasi minimal RAM, tetapi jenis aplikasi yang kita gunakan juga harus diperhitungkan. Untuk mengecek, buka saja Task Manager dan di bagian Performance periksa PF Usage dan juga Physical Memory yang menunjukkan total Memory fisik (RAM) dan sisa tersedia (Available).
Jika kita tidak sedang menjalankan aplikasi apapun, tetapi sisa RAM tidak lebih dari setengahnya, biasanya kinerja komputer akan lambat, maka harus diperiksa aplikasi apa saja yang menggunakan banyak memory (RAM), secara umum bisa dicek di tab Process, kolom Mem Usage. Jika memang RAM kita pas-pasan (misal windows XP dengan RAM 512 MB atau kurang, windows 7 dengan 1 GB RAM), maka solusinya termurah adalah mengurangi aplikasi yang banyak memakan memory. Solusi terbaik adalah Upgrade memory (RAM).

6. Konflik aplikasi atau program yang di install

Tidak jarang dua aplikasi dalam kategori yang sama bisa berakibat terjadinya konflik, yang semakin memperlambat kinerja komputer. Tanda-tanda terjadi konflik adakan komputer yang bermasalah setelah kita menginstall suatu software, padahal sebelumnya tidak ada masalah. Yang sering terjadi konflik biasanya di kategori software security, semisal antivirus.
Misalnya kita menggunakan 2 antivirus atau lebih. Meskipun beberapa antivirus bisa berjalan bersamaan, tetapi tetap tidak direkomendasikan, kecuali untuk pengguna ahli atau untuk ujicoba. Belum lagi ketika masih harus menginstall software security lainnya.
Jika ada alternatif berbagai software sejenis, maka jika memungkinkan pilih satu saja yang bisa mewakili, dan unggul dalam kinerja dan hasil. Terutama untuk jenis software yang banyak mengakses sumber daya atau sistem operasi.

7. Pemilihan Software yang kurang tepat

Tidak sedikit orang hanya ikut-ikutan (trend) dalam penggunaan software, padahal fitur yang diinginkan sebenarnya terdapat dalam software lain yang kecil dan gratis. Jika spesifikasi komputer kita memang minimal atau kita ingin bekerja dengan cepat, maka pilihlah software yang tepat. Software dengan ukuran besar tidak senantiasa lebih baik dan tepat bagi masing-masing kita. Berikut beberapa contohnya :
Ketika kita hanya ingin burning data ke CD/DVD, solusi tepat bisa menggunakan software ImgBurn yang hanya berukuran sekitar 5 MB atau software burning gratis lainnya yang relatif kecil dari pada menginstall Nero Multimedia Suite yang berukuran sekitar 354 MB.
Ketika kita bekerja dengan data terkompresi ( zip, rar ), software gratis seperti 7zip yang hanya berukuran sekitar 1 MB seharusnya sudah mencukupi, daripada menginstall Winzip 15 yang berukuran hampir 13 MB dan juga tidak gratis (software kompresi gratis lainnya)
Jika menggunakan Photoshop 7 atau CS1/2 sudah mencukupi untuk kebutuhan grafis, maka menginstall Photoshop CS5 perlu difikir ulang, karena spesifikasi yang dibutuhkan cukup tinggi, sehingga kerja bisa semakin lambat.

8. Banyaknya Software yang terinstall

Meskipun software-software yang di install tidak berjalan di belakang, tetapi hampir setiap software selalu menambahkan entry (data) ke registry, sehingga semakin banyak software yang di install ukuran registry (windows) juga akan semakin besar. Karena registry ini akan di akses baik ketika komputer berjalan maupun sudah berjalan, besar kecilnya juga mempengaruhi ke kecepatan/ waktu respon-nya.
Solusinya adalah menggunakan software yang memang diperlukan saja, Uninstall software yang tidak penting dan gunakan Uninstaller seperti Revo Uninstaller agar proses uninstallasi lebih tuntas. Untuk membersihkan software yang sudah di uninstall, bisa juga menggunakan berbagai Utilities gratis.

9. Penggunaan Efek Windows yang berlebih

Windows Xp, Vista maupun windows 7 menyediakan opsi untuk menggunakan tampilan dengan berbagai efek. Jika komputer kita mempunyai spesifikasi yang bagus, tentu berbagai efek ini tidak menjadi masalah, tetapi jika ingin performa cepat, berbagai efek windows bisa di non aktifkan.
Misalnya Untuk windows XP, klik kanan My Computer, pilih tab Advanced dan klik setting bagian Performance. Kita juga melalukan tweak sistem untuk mendapatkan setting yang tepat dan cepat, dengan menggunakan software semisal X-Setup Pro.
Sebenarnya selain 9 hal diatas masih banyak sebab lain, seperti berbagai service windows yang berjalan yang sebenarnya tidak diperlukan, pemilihan dan pengaturan hardware yang tidak optimal, space primary disk (misalnya drive C:) yang diambang batas atau hampir habis, dan lainnya.

Cara Membuat Partisi Harddisk Pada Windows 7

Cara Membuat Partisi Harddisk Di Windows 7 - Salah satu kelebihan windows 7 dibandingkan windows XP dapat membuat partisi pada harddisk secara aman dan mudah tanpa menggunakan aplikasi pihak ke-3 seperti Norton partition magic, ranish partition manager, dan Eazeus Partition Manager. Dengan membuat partisi harddisk pada windows 7, maka data yang anda simpan akan lebih aman jika terjadi crash pada windows 7 yang anda gunakan. 

Untuk anda yang ingin membuat partisi harddisk di Windows 7 yang anda gunakan tanpa ingin menggunakan aplikasi pihak ke-3 dapat mengikuti langkah-langkah dibawah ini :
  1. Klik kanan [computer] > pilih [manage]
  2. Pada jendela “computer management”, pilih [storage] kemudian pilih [disk management].

  3. Pada jendela sebelah kanan terlihat jumlah partisi yang telah ada. Kemudian klik kanan pada harddisk yang mau dipartisi. ( Jika baru terdapat 1 partisi misal C: klik kanan pada partisi C:, kalau sudah ada beberapa partisi “seperti gambar dibawah” dan mau di partisi lagi maka klik kanan pada drive yang mau di partisi lagi ) kemudian pilih [Shrink Volume].
  4. Muncul “querying shrink space” dan tunggu sebentar.
  5. Muncul jendela shrink. Disini anda akan diminta untuk menentukan volume partisi yang ingin dibuat. Isikan saja berapa volume sesuai dengan yang anda rencanakan. Setelah itu klik [Shrink].
  6. Maka akan muncul partisi baru yang masih belum terformat atau free space ( lihat partisi dengan gambar hijau ). Sampai disini partisi baru masih belum bisa digunakan.
  7. Untuk memformat partisi agar bisa digunakan, klik kanan pada “free space” tadi kemudian pilih[new simple volume].
  8. Muncul [New simple volume wizard] > klik [next].
  9. Muncul jendela [specify volume size] > klik [next] lagi
  10. Muncul jendela [assign drive letter or path] > klik [next] lagi.
  11. Muncul jendela [format partition]. Pada file system pilih saja NTFS, kemudian pada volume label > isikan “nama label drive partisi anda”, kemudian klik [next].
  12. Muncul jendela [completing the new simple volume wizard]. Sebelum klik finish lihat dulu informasi yang tertera. Kalau belum sesuai dengan keinginan anda, klik [back], kalau sudah sesuai silahkan klik [finish]
  13. Maka partisi harddisk telah selesai dan siap untuk dipergunakan.

    Untuk Melihat apakah anda berhasil membuat partisi di windows 7 atau tidak, klik windows explorer dan lihat apakah terdapat partisi baru dengan label yang telah anda buat sebelumnya.